Sp 36 Supra phos

Sp 36 Supra phos

PUPUK SP.36 SUPRA PHOS 


Tersedia dalam kemasan 50 Kg

PUPUK SUPRA PHOS 36 ini merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara Phospate, karena keunggulan yang dimiliki. Unsur phospate yang dimiliki hampir seluruhnya larut dalam air. Bersifat netral sehingga tidak mempengaruhi keasaman tanah. Izin DEPTAN RI. NO G 1611/DEPTAN-PPVTPP/VI/2011. Unsur yang terkandung di dalamya  P2O5 (Phospate) larut dalam Asam Sitrat : 36%, P2O5 (Phospate) larut dalam Airt : 39%  dan S (Sulfur) : 5% Manfaat PUPUK SUPRA PHOS 36 adalah sebagai berikut:
1. Memacu perumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik sehingga tanaman dan mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat.
2. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman.
3. Memacu pembentukan bunga dan masaknya biji, sehingga mempercepat masa panen.
4. Memperbesar pertumbuhan bunga menjadi buah dan biji.
5. Menambah daya tahan batang terhadap serangan hama dan penyakit.

KEUNGGULAN PUPUK SUPRA PHOS 36

  • Usur yang terkandung dalam pupuk SP. 36 Supra Phos hampir selurhnya laut dalam air.
  • Bersifat netral sehinggah tidak mempegaruhi keasaman tanah
  • Tidak mudah menghisap air, sehinggah dapat disimpan cukup lama dalam kondisi penyimpanan yang baik
  • Dapat dicampur dengan pupuk urea atau ZA pada saat penggunaan
DOSIS DAN PEMAKAIAN:



Npk Niphoska

Npk Niphoska

NPK NIPHOSKA

 


Pupuk NPK NIPHOSKA  ini mampu menggantikan unsur hara  makro primer dari tanah seperti  N (Nitrogen), P (Phospate), K (Kalium) yang hilang terkikis oleh air hujan ataupun kejadian alam yang lainnya. Izin DEPTAN RI NO G. 768/ DEPTAN-PPI/III/2009. Sudah terstandarisasi nasional (SNI) 2803-2010. Keuntungan menggunakan pupuk NPK NIPHOSKA ini antara lain :

1. Mempercepat pertumbuhan tanaman dan menjadikan tanaman    lebih sehat dan kuat.
2. Praktis, hemat biaya, waktu, dan dosis pupuk lebih terukur.
3. Lebih efisien karena sekali pemberian pupuk sudah mencakup sekaligus unsur hara makro, mikro, dan organik yang dibutuhkan oleh tanaman.
4. Hasilnya nyata dapat meningkatkan produktifitas secara asli.

Tersedia dalam  kemasan 20Kg, 25 Kg, dan 50 Kg. 

Npk Phounska Ladang Subur

Npk Phounska Ladang Subur

NPK PHOUNSKA LADANG SUBUR



NPK Phounska Ladang Subur

Pupuk NPK PHOUNSKA LADANG SUBUR ini mampu menggantikan kehilangan unsur hara dalam tanah karena mudah sekali larut dalam air. Pupuk ini sangat baik digunakan untuk tanaman jangka pendek seperti padi, buah, sayuran, dll ataupun tanaman jangka panjang seperti karet, kelapa sawit, damar ,dll. Izin DEPTAN RI NO. G 900/ DEPTAN-PPI/VII/2009. Keuntungan pemakaian pupuk NPK PHOUNSKA LADANG SUBUR ini adalah:
1. Mempercepat dan memperkuat perakaran tanaman sehingga meningkatkan penyerapan Hara.
2. Mempercepat pertumbuhan dan perbesaran tanaman serta mencegah kekerdilan tanaman.
3. Meningkatkan pertumbuhan daun
4. Meningkatkan fotosintesa sehingga pembentukan zat tepung, gula, dan protein akan meningkat
5. Meningkatkan dan memperbaiki kualitas dan produksi buah
6. Mengurangi kerontokan bunga dan buah


Tersedia dalam kemasan 20 Kg, 25 Kg, dan 50 Kg.

Pemupukan Kelapa Sawit

Pemupukan Kelapa Sawit

Pada prinsipnya ketepatan pemupukan pada kelapa sawit tidak ditentukan brand pupuk yang digunakan melainkan komposisi kandungan unsurnya. Semakin tepat unsur yang diberikan maka semakin baik produktivitas tanaman
Ketepatan dosis dan waktu aplikasi pemupukan menentukan keberhasilan budiaya kelapa sawit. Pada dasarnya pemberian pupuk bertujuan untuk menggantikan kekurangan unsur yang yang hilang dari tanah dikarenakan tercuci dan terangkut tanaman. Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman terdiri atas unsur makro seperti C, H, O, N, P, K, S, Mg, Ca atau mikro Fe, Mn, Cu, Cl, Na,Si, Zn, Mo, B, Co. Sesunggunya unsur-unsur ini tersedia dalam tanah, namun karena dipergunakan secara terus menerus untuk pertanaman atau terbawa oleh air, unsur-unsur tersebut terdefisiensi dalam tanah.
Oleh sebab itu pemberian pupuk pada kelapa sawit harus didasarkan pada kondisi lahan kebutuhan tanaman. Untuk menentukan dosis pemupukan perlu sekali dilakukan analisa tanah dan daun kelapa sawit, untuk mengetahui unsur-unsur apa yang kurang tersedia dalam tanah dan dibutuhkan tanaman.
Untuk Tanaman belum menghasilkan pupuk yang dibutuhkan antara lain ZA, Urea, TSP, RP, MOP, Kieserit, Dolomit, HGF, Cu SO4. Sedangkan untuk tanaman menghasilkan jenis pupuk yang dibutuhkan kelapa sawit antara lain Urea, SP-36, RP, MOP, Kieserit dan Dolomit. Pemberiannya dilakukan pada saat curah hujan 100-200 mm/bulan dengan curah hujan minimum sebesar 60 mm/bulan dan curah hujan maksimum 300 mm/bulan.
Selain itu tanaman pada umur produktif 10 sd 18 bulan umumnya sangat responsive terhadap pemupukan. Itu sebabnya pemberian pupuk pada kelapa sawit harus sesuai dengan kebutuhan tanaman.

(sumber: http://www.mediaperkebunan.net/)
Pemupukan pohon karet

Pemupukan pohon karet

Karet tergolong bahan mentah yang penting dalam menunjang sektor industri maupun pembangunan nasional. Peningkatan produksi tanaman karet terutama harus dipenuhi dengan perhatian pada kesehatan tanaman. Tanaman yang sehat cenderung lebih tahan terhadap serangan penyakit serta stabilitas produksi lateks terus terjaga. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kesehatan tanaman adalah dengan pemupukan. Saat ini dari kalangan petani banyak berpendapat tanaman karet yang sudah menghasilkan tidak perlu diperlakukan pemupukan karena tanaman sudah mendapat nutrisi sendiri dari daun-daun yang gugur. Padahal daun-daun yang gugur hanya merupakan salah satu proses pengembalian hara kedalam tanah bukan merupakan proses pengembalian hara ke dalam tanah. Di sisi lain banyak petani setuju sangat menganjurakan pemupukan terhadap tanaman karet menghasilkan.

Tanaman karet adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30 tahun. Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15-20 meter. Modal utama dalam pengusahaan tanaman ini adalah batang setinggi 2,5 sampai 3 meter dimana terdapat pembuluh latek. Oleh karena itu fokus pengolahan tanaman karet ini adalah bagaimana mengelola batang tanaman ini seefisien mungkin. 

Metode pemupukan pada tanaman karet diperlakukan dengan dua cara, cara yang pertama pemupukan terhadap tanaman belum menghasilkan (TBM), dan pemupukan tanaman karet yang menghasilkan (TM). Pada pemupukan tanaman karet belum menghasilkan berfungsi untuk mempercepat tanaman sampai matang sadap. Sedangkan pemupukan pada tanaman karet menghasilkan didasarkan pada analisis tanah dan daun yang dapat dilakukan 1 sampai 2 tahun sekali. Hal ini dilakukan agar pemupukan tersebut dilakukan agar kualitas lateks yang dihasilkan dari tanaman karet tetap terjaga. Program pemupukan secara berkelanjutan pada tanaman karet harus dilakukan dengan dosis yang seimbang dua kali pemberian dalam setahun. Jadwal pemupukan pada semester 1 yakni dimulai pada bulan januari hingga februari, pada semester 2 dimulai pada bulan juli hingga agustus.

Tanaman karet tentunya membutuhkan beberapa unsur hara yang sangat penting untuk pertumbuhan batang karet agar dapat subur dan cepat besar serta cepat produksi. Adapun mengenai hal tersebut, pupuk yang sering digunakan untuk tanaman karet yaitu pupuk Urea, SP36, dan KCL. 
Dalam pemupukan tanaman karet ada dua hal yang perlu di perhatikan dalam program pemupukan tanaman karet. Yang pertama yaitu pemupukan yang diperlakukan terhadap tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dan yang kedua pemupukan terhadap tanaman karet yang menghasilkan (TM).

1.    Pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM)
Pemupukan pada TBM berfungsi untuk mempercepat tanaman mencapai matang sadap. Pada umumnya unsur yang diberikan adalah N, P, K dan Mg dengan dosis sesuai anjuran pada daerah setempat. Pupuk ini diberikan dua kali dalam setahun yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Jika dirasa perlu, penggunaan pupuk daun juga dapat dilaksanakan. Dosis pupuk untuk tanaman belum menghasilkan dapat dilihat tabel seperti  dibawah ini:
Umur Tanaman
Urea (g/pohon/th)
SP 36
KCL
Frekuensi Pemupukan
Pupuk dasar
-
125
-
-
1
2
3
4
5
250
250
250
300
300
150
250
250
250
250
100
200
200
250
250
2 kali/th
2 kali/th
2 kali/th
2 kali/th
2 kali/th


2.    Pemupukan pada tenaman menghasilkan (TM)  
Pemupukan pada tanaman menghasilkan didasarkan pada analisa tanah dan daun yang dapat dilakukan 1 sampai 2 tahun sekali. Oleh karena itu untuk masing-masing daerah dosis pupuk yang diberikan sangat bervariasi. Pupuk diberikan dengan cara disebar disekitar daerah perakaran tanaman lalu dicampur dengan tanah. Pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Rekomendasi umum untuk pemupukan tanamn menghasilkan dapat dilihat tabel seperti dibawah ini:
Umur Tanaman
Urea (g/pohon/th)
SP 36
KCL
Frekuensi Pemupukan
6-15
16-25
>25 sampai 2 tahun sebelum peremajaan
350
300
200
260
190
-
300
250
150
2 kali/th
2 kali/th
2 kali/th


       
Sebelum melakukan pemupukan pada tanaman karet yang telah menghasilkan yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan pembersihan kebun. Kebun karet yang baik adalah kebun yang bebas dari tanaman pengganggu agar tidak terjadi persaingan kompetitif dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Apabila tanaman pokok terganggu dalam pencarian makanan atau dalam penyerapan unsur hara tanaman, maka proses reproduksi terganggu sehingga hasil produksi getah akan berkurang.

Pupuk Urea mengandung unsur hara N (nitrogen) 46% dalam setiap berat 100 gram, fungsi dari pupuk urea ini adalah membuat daun karet menjadi hijau mengkilat serta meningkatkan pertumbuhan batang agar menjadi besar serta cabang pohon karet dan juga peningkatan jumlah hasil sadap tanaman karet. Pupuk SP36 merupakan sumberdaya posfor untuk tanaman karet serta mudah larut dalam air, fungsi dari pupuk ini adalah mempercepat pertumbuhan akar agar pohon karet tahan terhadap kekeringan di musim kemarau, meningkatkan hasil produksi getah karet, menambah ketahanan terhadap hama penyakit tanaman karet. Pada pupuk KCL memiliki fungsi dalam mempercepat proses unsur metabolisme unsur nitrogen dan zat-zat unsur hara lainnya pada tanaman karet, menambah daya tahan batang karet agar tidak roboh atau tumbang. 

Selain itu, sebelum melakukan pemupukan perlu diperhatikan pula keadaan cuaca, karena jika melakukan pemupukan di saat hujan turun maka akan terjadi pencuncian unsur hara, sehingga unsur hara yang di serap oleh akar tanaman akan diperoleh sedikit, dan juga kadar dosis untuk pemupukan tanaman per hektar perlu diperhatikan agar dapat mengurangi perkembangbiakan organisme pengganggu tanaman (OPT), serta memahami sifat fisik, kimia dan biologi tanah atau dengan kata lain tingkat kesburannya, agar pertumbuhan tanaman karet bisa memberikan hasil yang produktif.

pentingnya pemupukan dalam pertanian dan perkebunan

pentingnya pemupukan dalam pertanian dan perkebunan

Pemupukan merupakan salah satu faktor terpenting dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Pupuk sendiri sebetulnya berupa zat yang ditambahkan pada tanah supaya unsur haranya dapat terpenuhi.
Dengan begitu, tanah menjadi lebih produktif dan dapat menunjang pertumbuhan tanaman dan akar dengan baik. Seperti sebuah persyaratan mutlak dalam bercocok tanam bahwa tanah yang subur adalah tanah yang berkualitas tinggi yang dapat menentukan tumbuh kembangnya tanaman dan dapat menghasilkan bahan tanaman yang akan dipanen.
Sebelum pemupukan dilakukan, sangat dianjurkan mengetahui karakteristik tanah. Ada tanah yang memang sudah memiliki unsur hara yang tinggi seperti tanah vulkanis dan tanah humus sehingga tidak terlalu memerlukan pupuk dalam proses menanamnya.
Pupuk Kimia dan Pupuk Alami
Pada awalnya, petani tradisional tidak mengenal pupuk. Mereka hanya menanam saja dan mengandalkan alam untuk proses selanjutnya seperti pengairan dan saat panen. Petani modern mulai menerapkan pemupukan tanaman demi berhasilnya budi daya tanaman yang mereka usahakan.
Pupuk hadir sebagai teknologi sekaligus jembatan penghubung antara petani dengan dunia pemasaran produk yang lebih luas lagi. Pupuk dengan metode tabur dinilai lebih praktis dan efisien pada tanaman dengan jarak tanaman yang rapat dan tanaman perkebunan.
Satu area tanaman yang masih muda langsung ditaburkan pupuk kimia, seperti urea, KCI, ZA, dan NPK. Tidak lupa untuk menyisihkan terlebih dahulu tumbuhan pengganggu atau gulma agar pupuk dapat masuk ke dalam tanah tanpa penghalang.
Sementara bagi sebagian petani lain yang mungkin pernah mendapat penyuluhan tentang konsep pemupukan yang tepat guna, penggunaan pupuk alami jauh lebih efisien dan ramah lingkungan. Pupuk alami didapat dari kotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan ayam yang biasa dipelihara oleh para petani tidak jauh dari tempatnya bercocok tanam, dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanah.
Dalam pupuk kandang ini, terdapat unsur hara mikro seperti nitrogen, kalium dan fosfor. Begitu pula dengan pupuk kompos yang berasal dari sampah dedaunan yang membusuk, kotoran cacing, dan ampas pabrik sisa penggilingan.
Pemanfaatan Pupuk
Pertanian dan perkebunan dewasa ini cukup bergantung pada pemanfaatan pupuk. Komoditas keduanya diharapkan mampu bersaing di tengah derasnya produk-produk pangan impor yang masuk dan mulai dilirik konsumen dalam negeri karena memang secara kasat mata bentuknya lebih menarik dengan warna yang segar seperti cabai, kedelai dan beras.
Meskipun banyak yang mensinyalir bahwa penggunaan pupuk kimia telah menciptakan hasil pertanian yang sedemikian bagus, tetap banyak masyarakat kita yang mengonsumsi hanya sekadar untuk menaikkan gengsinya.
Pupuk organik juga seolah ingin menunjukkan geliatnya. Terbukti pupuk ini mendatangkan lebih banyak manfaat meskipun hasil produksinya seperti sayuran dan buah tidak tahan lama. Kita boleh berbangga dengan usaha petani kita yang mulai berani memperlihatkan hasil pertanian dan perkebunan yang harganya, bahkan melampaui produk-produk impor tersebut.

KANDUNGAN UNSUR HARA PADA PUPUK DAN MANFAATNYA BAGI TANAMAN

KANDUNGAN UNSUR HARA PADA PUPUK DAN MANFAATNYA BAGI TANAMAN

Pupuk Urea
[(CO (NH2)2] Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan Urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang banyak. Agar tidak mengganggu kadar biuret dalam Urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N yang tinggi pada Urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. (Ruskandi, 1996).
Pupuk SP 36 (Superphospat 36)
SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kek
urangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah. (Hakim, dkk, 1986).
Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium)
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen (pembawa nitrogen ) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.(Hardjowigeno, 1992).
Pupuk KCl (Kalium Klorida)
Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim.
Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60 %. Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu.
Pupuk Kompos
Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Warung Online Pupuk NPK, SP dan NaCl - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger